Polisi Ungkap Kronologi Kasus Pembacokan di Ponpes Ibun Bandung, Oh Ternyata

jpnn.com, BANDUNG - Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung tewas bersimbah darah pada Rabu (5/3/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.
Santri berinisial A, 14, tersebut dibacok karena diduga hendak melakukan pemerkosaan terhadap salah seorang santriwati
Kapolsek Ibun Iptu Deny Fourtjahjanto mengatakan peristiwa ini berawal dari santri A yang diduga hendak memperkosa salah satu satriwati berinisial F, 20.
Saat kejadian, A membawa senjata tajam jenis celurit yang bertujuan untuk menganiaya F.
Namun, F syok lalu teriak hingga membangunkan semua orang yang ada di pondok pesantren itu. Karena kepergok, A lalu melarikan diri.
"Si santri inisial A itu kabur. Kemudian seluruh santri mencari keberadaan si santri A," kata Deny, Kamis (6/3/2025).
Terus salah satu santri laki-laki inisial F membantu membawa korban ke rumah sakit. Di tengah perjalanan, mereka menemukan pelaku A.
Terjadilah keributan antarsantri yang menyebabkan peristiwa pembacokan.
Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung tewas bersimbah darah pada Rabu (5/3/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.
- Dedi Mulyadi Pangkas Dana Hibah APBD 2025 untuk Pondok Pesantren
- Curhat Priguna Anugerah Seusai Tersandung Kasus Pemerkosaan, Ingin Profesi Dokternya Tetap Diakui
- Ini Motif Remaja di Serang Membacok Tamu di Acara Pernikahan
- Dokter Priguna Bawa Obat Bius Sendiri untuk Memperdaya Para Korbannya
- Kejati Jabar Tunjuk 4 Jaksa dalam Perkara Pemerkosaan Dokter Residen Priguna
- Sayangkan Identitas Korban Pemerkosaan Dokter Priguna Bocor, Dedi Mulyadi: Seharusnya Dilindungi