Polisi Ungkap Motif di Balik Pembunuhan Sadis di Banda Aceh, Ternyata

jpnn.com, BANDA ACEH - Aparat kepolisian mengungkap motif pembunuhan seorang penjual telepon seluler di Aceh Besar yang dilakukan rekan kerjanya sendiri.
Dari pemeriksaan polisi, korban dibunuh secara sadis karena masalah utang sebesar Rp 80 juta.
"Karena sakit hati dan diminta membayar utang Rp 80 juta. Korban bulan depan akan melangsungkan pernikahan sehingga meminta utangnya dibayar," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama dikutip dari Antara, Selasa (30/1).
Sebelumnya, seorang penjual telepon seluler (ponsel) bernama Fajarullah (25) ditemukan tidak bernyawa di kawasan Gampong Gla Meunasah Baro, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Senin (29/1) dini hari dan diduga menjadi korban pembunuhan.
Beberapa jam setelah penemuan jasad korban, Tim Rimueng Polresta Banda Aceh menangkap seorang terduga pelaku pembunuhan berinisial MRV (20) asal Kota Banda Aceh, yang merupakan rekan kerja korban.
Fadillah menjelaskan penangkapan pelaku berdasarkan keterangan beberapa saksi.
Pelaku sempat mengelabui petugas dengan memberikan keterangan palsu, tetapi setelah didalami, akhirnya yang bersangkutan mengaku telah membunuh teman kerjanya.
"Pelaku mengaku membawa senjata tajam pisau yang sudah dibuang di Batoh (daerah jauh dari TKP). Setelah kami dapatkan barang bukti senjata tajam, kami juga dapatkan mobil yang dibawa," ujarnya.
Aparat kepolisian mengungkap motif di balik pembunuhan yang dialami seorang pedagang ponsel di Banda Aceh.
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Suami Bunuh Istri di Bengkalis Seusai Cekcok Gadai Hp
- Kesal Ditagih Utang, Alex Candra Bacok Teman Sendiri
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Deretan Fakta Sidang Etik Brigadir Ade, Ada soal Hubungan Gelap