Polisi Usut Penyebar Isu Rush Money di Media Sosial
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah akun media sosial sempat memviralkan isu rush money atau tindakan menarik habis uang dari rekening bank secara serentak. Isu itu dimunculkan pada 21 Mei lalu bersamaan dengan terjadinya kerusuhan di Jakarta.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, mereka mulai mendalami akun media sosial tersebut.
“Kami dalami akun yang menyebarkan konten itu. Apa maksudnya. Apakah masuk kategori membahayakan keamanan negara atau tidak,” kata Dedi, Senin (27/5).
BACA JUGA: Penyebar Isu Rush Money Segera Diadili
Polri juga akan meminta keterangan pakar ekonomi untuk memastikan isu rush money berbahaya bagi perekonomian negara atau tidak.
“Dari sisi ekonomi nanti ada pakar dimintai keterangan, dari pakar bahasa, ahli pidana. Nanti dikaji secara apakah ada unsur melawan hukum,” tegas Dedi.
Isu rush money sendiri viral di Twitter. Kebanyakan yang menyuarakannya adalah pendukung dari Prabowo - Sandiaga atau paslon 02 pada Pilpres 2019. (cuy/jpnn)
Sejumlah akun media sosial sempat memviralkan isu rush money atau tindakan menarik habis uang dari rekening bank secara serentak.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Apa Motif 18 Polisi Peras Penonton DWP? Propam Sita Rp 2,5 Miliar
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru
- KAI Prioritaskan Kenyamanan dan Keamanan Penumpang saat Nataru
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru