Polisi yang Menembak Warga Hingga Tewas di Kalteng Terancam Hukuman Mati
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) menindak tegas oknum polisi berinsial Brigadir AKS yang menembak warga hingga tewas dan terlibat pencurian.
Polisi bermasalah itu bahkan sudah dijatuhi hukuman pemecatan atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Institusi Polri.
Proses sidang kode etik terhadap Brigadir AKS sudah digelar pada Senin (16/12) di Mapolda Kalteng, Palangka Raya.
Kabid Propam Polda Kalteng Kombes Nugroho mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan sanksi kepada terduga setelah dilakukan sidang kode etik profesi.
"Kasus yang membuat Brigadir AKS diberhentikan berawal dari dugaan keterlibatannya dalam kasus yang mengakibatkan korban meninggal yang ditemukan di Kabupaten Katingan beberapa waktu lalu," ujarnya.
Perwira menengah Polri itu mengatakan dalam menangani kasus itu pihaknya sudah bekerja melakukan audit investigasi selama empat hari.
"Empat hari kerja kami sudah melengkapi berkas bahkan menyidangkan kode etik, dan selesai pukul 11.30 tadi dengan hasil sidang etik itu, didapat kesimpulan bahwa pelaku atau oknum polisi itu telah melakukan perbuatan yang tercela," bebernya.
"Yang bersangkutan juga diberlakukan penempatan khusus (patsus) empat hari, dan yang terakhir, yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat," sambung dia.
Oknum polisi Brigadir AKS yang terlibat pencurian dan penembakan hingga menewaskan warga terancam hukuman mati.
- Oknum Polisi yang Lakukan Pencurian & Tembak Warga Hingga Tewas Langsung Dipecat
- Oknum Polisi Tembak Warga di Kalteng, Komisi III DPR RI Desak Polri Usut Tuntas
- 3 Polisi yang Bertugas di Polrestabes Makassar Dipecat, Kombes Ngajib: Kami Lakukan Tindakan Tegas
- Polda Kalteng Berkomitmen Tuntaskan Kasus Mayat Korban Curat Diduga Libatkan Polisi
- RS Polri Ungkap Fakta Baru Terkait Oknum Polisi yang Bunuh Ibunya di Cilegon, Oh Ternyata
- Guru Supriyani Diperiksa Propam soal Permintaan Uang Rp 50 Juta oleh Oknum Polisi