Politik Anggaran Jokowi Bahayakan Reformasi

Politik Anggaran Jokowi Bahayakan Reformasi
Politik Anggaran Jokowi Bahayakan Reformasi

jpnn.com - JAKARTA - Konsep politik anggaran yang digagas calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo dinilai bertentangan dengan semangat reformasi. Pasalnya, gagasan capres yang biasa disapa Jokowi itu berpotensi menghambat program otonomi daerah yang digulirkan sejak reformasi.

Pengamat politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara mengatakan bahwa politik anggaran ala Jokowi akan membuat kemunduran dalam pembangunan Indonesia.

“Politik anggaran yang disebut oleh Jokowi kemarin sangat berbahaya, ini menghianati semangat reformasi. Pembangunan daerah juga bisa terhambat,” kata Igor melalui siaran pers, Selasa (10/6).

Menurut Igor, sudah bukan zamannya lagi kepala daerah seperti dulu mengikuti sistem komando terpusat. Di iklim reformasi, hal ini justru dinilai akan menimbulkan permasalahan.
 
"Kalau ada ketidaksesuaian terus anggaran dihambat atau dipotong bagaimana dengan pembangunan ekonomi mereka?” ujarnya.

Dalam debat calon presiden (capres) yang digelar Senin (9/6) kemarin, Jokowi memaparkan bahwa politik anggaran adalah upaya dalam melakukan sinergi antara pusat dan daerah. Dengan cara tersebut, Jokowi yakin daerah akan menuruti apa pun yang di kehendaki oleh pusat.

Sementara capres nomor urut 1 Prabowo Subianto mengedepankan program pembangunan yang memprioritaskan kebutuhan rakyat. Misalnya dengan membangun infrastruktur jalan-jalan di desa, jalan raya, ketersediaan air bersih.

Program pro rakyat Prabowo diyakini Prabowo akan mengatasi hambatan komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. (dil/jpnn)

 


JAKARTA - Konsep politik anggaran yang digagas calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo dinilai bertentangan dengan semangat reformasi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News