Politik 'Dagang Sapi' Makin Marak
Jelang Pemilukada di Sumbar
Rabu, 10 Maret 2010 – 13:26 WIB
JAKARTA- Direktur Pusat Kajian Informasi Strategis (Pakis) Rahmat Hidayat memperingatkan elit politik di Sumatera Barat tidak terjebak dengan politik 'dagang sapi' dalam melakukan rekrutmen calon kepala daerah. Peringatan tersebut disampaikan Rahmat Hidayat mengingat semakin maraknya praktek politik 'dagang sapi' menjelang penetapan para calon kepala daerah yang dilakukan oleh elit politik di Sumbar. Prihal kentalnya politik transaksional menjelang pemilihan kepala daerah, Rahmat Hidayat pun tidak bisa memungkirinya. Tapi semua itu pasti bisa diminimalisir. "Elit politik harus punya kecerdasan yang cukup untuk membedakan aspek cost politik sebagai sebuah konsekuensi aktivitas dengan fenomena politik uang," ungkapnya.
"Sisi objektif sudah mereka abaikan dalam menetapkan calon kepala daerah, yang terjadi justru praktek politik 'dagang sapi' yang ujung-ujungnya kekuatan uang sangat menentukan posisi seseorang untuk dipilih atau tidak dalam Pilkada serentak di Sumbar, 30 Juni mendatang," kata Rahmat Hidayat, di Jakarta, Rabu (10/3).
Baca Juga:
Mestinya lanjut dia, partai politik hendaknya punya kemampuan tinggi dalam membaca dan menyikapi aspirasi rakyat. "Keliru dalam memilih calon berdampak pada rusaknya performance partai dan akan sulit mendapatkan simpati dan dukungan rakyat."
Baca Juga:
JAKARTA- Direktur Pusat Kajian Informasi Strategis (Pakis) Rahmat Hidayat memperingatkan elit politik di Sumatera Barat tidak terjebak dengan politik
BERITA TERKAIT
- Bertolak ke Inhu, Irjen Iqbal Cek Langsung Kesiapan Pilkada, Ingatkan Soal Netralitas
- AKBP Isa dan Plt Bupati Rohil Gelar Cooling System untuk Wujudkan Pilkada yang Kondusif
- Pastikan Pilkada di Banyuasin Lancar dan Aman, AKBP Ruri Tinjau Pengepakan Logistik
- Seusai Debat, Arfi-Yena Targetkan Menang 40 Persen Suara di Pilwalkot Bandung
- BPDB Tangkap Ular Piton yang Masuk Rumah Pejabat Aceh Barat
- 3 Korban Longsor di Purworejo Ditemukan Sudah Meninggal Dunia