Politik Dinasti Menghambat Ekonomi Inklusif Indonesia

Merujuk pada pandangan mengenai negara gagal yang digambarkan oleh ekonom Daron Acemoglu dan ilmuwan politik James A. Robinson, Johan mengatakan bahwa demokrasi adalah indikator untuk menjadi negara maju, karena keterbukaan dalam negara demokrasi mencakup keterbukaan dalam bidang ekonomi.
Amburadulnya pemerintahan Jokowi pada periode kedua, menurut Johan, merupakan ancaman bagi perekonomian.
"Dalam pandangan mengenai negara gagal, semakin otoriter pemerintahan, maka akan semakin miskin dan suram masa depan negara itu. Indonesia sudah lampu kuning. Makanya situasi kita sedang tidak baik-baik saja. Demokrasi sudah terancam, dipicu oleh skandal MK," ujar Johan.
Menutup paparannya Johan minta para pemilih untuk memilih capres dan cawapres yang punya jejak rekam "governance", yang baik yang secara obyektif terpantau ada di paslon 03, mengingat paslon 02 penuh dengan catatan kelam masa lalu dan rekrutmennya juga cacat etik.
Pilihan yang tepat akan menjamin masa depan demokrasi dan ekonomi Indonesia yang lebih cerah. (dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Model politik eksklusif, contohnya yang dilakukan melalui politik dinasti, dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi nasional
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- JATMA Aswaja Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Umat dan Cinta Tanah Air
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya
- Menteri Merapat ke Rumah Jokowi, Muzani Gerindra: Pak Prabowo Tidak Merasa Terganggu