Politik Identitas Ancam Konsolidasi Demokrasi dan Kebhinekaan Indonesia
“Partai Ummat mengusung politik identias itu sangat aneh. Bawaslu sudah tepat memberikan teguran keras bagi pimpinan Partai Ummat," jelasnya nya.
Di sisi lain, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V KSP Rumadi Ahmad mengatakan pendidikan politik sangat penting untuk masyarakat agar memberikan pengetahuan sehingga tidak mudah terhasut.
"Literasi politik identitas sangat penting dilakukan kepada masyarakat, melalui pendidikan politik agar masyarakat tidak gampang terhasut," kata Rumadi.
Menurutnya, politik identitas harus dilawan jika digunakan sebagai alat provokasi dan menjatuhkan lawan politiknya.
"Pada titik itulah perlu melakukan perlawanan,” tegasnya.
Senada, Dosen Fisip UIN Jakarta Adi Prayitno menjelaskan politik identitas sangat mengerikan karena bisa membelah masyarakat menjadi konfrontatif dengan label "kelompok kami melawan kelompok mereka".
Ditambah lagi, lanjut Adi Prayitno, pembelahan itu diperparah dengan populisme yang menempatkan mereka seolah-olah sedang terancam atau tertindas.
"Yang berbahaya dari politik identitas itu adalah sentimen ketertindasan yang membelah masyarakat dan menempatkan orang di luar kelompoknya harus disingkirkan. Dia membuat pembelahan antara kami dengan mereka dan itu merusak persatuan," kata Adi Prayitno.(mcr8/jpnn)
Direktur Riset Setara Institute Halili Hasan meminta semua pihak untuk mewaspadai penggunaan politik identitas dalam kampanye politik menjelang Pemilu 2024.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Melawan Kriminalisasi Berbau Politik di Pilkada 2024
- Apel Siaga Patroli Pengawasan Masa Tenang Pilkada Serentak 2024 Digelar di Rohil
- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty Minta Pengawas Ad Hoc Cermat Tanggapi Surat Edaran KPU
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Bawaslu Sleman Tangani Praktik Politik Uang Oleh Tim Paslon Nomor Urut 01
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi