Politik Kuda

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Politik Kuda
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menunggangi kuda di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (4/9). Foto: Dokumen DPP Gerindra.

Dalam diplomasi politik sering terjadi langkah-langkah kuda yang tidak bisa diprediksi.

Prabowo sebagai politikus senior yang mencintai kuda, juga melakukan langkah-langkah kuda untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Membawa Puan Maharani ke Hambalang dan mengajaknya naik kuda bisa diinterpretasikan sebagai langkah kuda yang sedang diambil oleh Prabowo.

Secara formal, Partai Gerindra pimpinan Prabowo sudah melakukan koalisi formal dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) pimpinan Muhaimin Iskandar.

Koalisi dua partai ini dianggap strategis karena menyatukan dua kekuatan politik yang mempunyai basis dukungan ideologis berbeda.

Gerindra mewakili sayap nasionalis dan PKB mewakili sayap ideologi religius. Koalisi dua kekuatan itu akan menghasilkan blending yang ideal yang mewakili dua arus besar ideologi politik Indonesia.

Kesepakatan koalisi sudah dicapai, tetapi belum ada keputusan pasangan presiden dan calon presiden yang bakal diusung.

Selama ini dua partai itu sama-sama bersikukuh dengan keputusannya untuk mengajukan ketua umumnya sebagai calon presiden.

Prabowo terlihat mengajari cara-cara dasar menunggang kuda, dan Puan Maharani terlihat cukup senang dengan pengalaman barunya. Diplomasi kuda sedang berlangsung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News