Politik Makan Siang ala Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Setelah gencar melakukan pendekatan terhadap  warganya dengan cara blusukan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kini mulai gencar melakukan pendekatan terhadap mitra kerjanya yakni para wakil rakyat Jakarta.  

Pendekatan Jokowi terhadap para wakil rakyat Jakarta ini diawali Jokowi dengan mengajak makan 94 orang anggota dewan untuk makan di rumah dinasnya.
"Ya, besok (hari ini) kami memang diajak makan siang oleh Pak Gubernur di rumah dinasnya,"ujar politisi Kebon Sirih dari Fraksi Gerindra M. Andhyka.   

Undangan makan siang yang dilakukan Jokowi terhadap para anggota dewan ini mengundang banyak pertanyaan.  Pertama apakah undangan makan Jokowi ini bagian dari cara Jokowi untuk mengambil hati dewan dalam rangka meminta dukungan dalam pencalonan dirinya nanti untuk maju sebagai capres di Pemilu 20014.

Bisa juga, lanjut Andhyka, ajakan makan Jokowi terhadap angggota dewan ini merupakan bahasa politik jika Jokowi mengharapkan dukungan politik agar semua kebijakannya di 2014 bisa didukung dewan dengan cara memperlanCar proses pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014. "Wah kami tidak faham Jokowi punya maksud apa," jelas Andhyka.

Menurut Andhyka, apabila melihat isi undangannya Jokowi ingin menjaga tali silaturahim dengan rekan kerjanya.

"Kami ini mitra kerja  gubernur. Jadi sah-sah saja sebagai mitra, kami saling mengundang untuk silaturahmi dengan cara makan siang bersama. Apalagi acaranya terbuka seperti ini, tentunya kalaupun ada pembicaraan sesuatu antara kami disana hasilnya pun akan langsung di informasikan kepada media,"terangnya.

Sementara itu, informasi yang dihimpun INDOPOS (Grup JPNN)di lingkungan kantor DPRD DKI Jakarta, undangan makan siang kepada semua anggota dewan, oleh Jokowi dinilai bentuk perhatian Jokowi terhadap mintra kerjanya.

Sebab selama kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya yakni Fauzi Bowo, undangan makan seperti ini belum pernah ada. Oleh karena itu tidak heran kalau sejumlah dewan menilai bahwa Jokowi tidak hanya pandai mengambil hati warga Jakarta tetapi pandai juga mengambil hati anggota dewan. (pes)