Politik Malaysia Memanas, Anwar Ibrahim Yakin Akan Ada Pengkhianatan
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Seri Anwar Ibrahim merasa ada pengkhianatan terhadap pemerintahan koalisi Pakatan Harapan (PH) yang berkuasa di Malaysia.
Anwar Ibrahim mengemukakan hal itu kepada Majelis Zikir Nuril Anwar di kediamannya, Bukit Segambut, Minggu (23/2) malam. Acara pengajian tersebut juga disiarkan live di Facebook.
"Kita dikejutkan dengan perkembangan yang bagi kita satu pengkhianatan karena sudah janji dan sebagainya maka menyebabkan ada perubahan," kata Anwar Ibrahim.
Anwar Ibrahim tidak menyebut secara spesifik pengkhianatan yang dimaksudnya. Namun, kemungkinan besar terkait janji penyerahan kekuasaan dari PM Mahathir Mohamad kepada dirinya.
Anwar memprediksi kemungkinan terjadinya pengkhianatan terhadap koalisi PH dalam waktu dekat. "Saya memprediksi kemungkinan itu akan terjadi dalam waktu terdekat. Mungkin besok walaupun tidak ada pengumuman Minggu malam ini, tetapi informasi yang saya terima memang ada usaha demikian," katanya.
Tokoh reformasi Malaysia ini menyatakan akan mengadap Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Istana Negara, Kuala Lumpur, Senin (24/2).
Sekretaris politiknya Farhash Wafa Salvador Rizal Mubarak sebagaimana disampaikan media daring setempat mengatakan pertemuan tersebut dijadwalkan pada pukul 14.00 waktu setempat. (ant/dil/jpnn)
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Seri Anwar Ibrahim merasa ada pengkhianatan terhadap pemerintahan koalisi Pakatan Harapan (PH) yang berkuasa di Malaysia.
Redaktur & Reporter : Adil
- Warga Tangerang Kecele Beli iPhone 16 di Malaysia: Dapat Produk Gagal, Repot Urus Pajak
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Mobil Listrik BYD M6 Hadir di Negeri Jiran, Harga Lebih Mahal
- Polda Riau Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Buru Bandar Besar di Malaysia