Hikayat Achmad Sjaichu (5)
Politik Tak Lagi Menarik Minat
Selasa, 18 Juli 2017 – 10:58 WIB
Disebutkan, lembaga inilah yang pada akhirnya mengantarkan Sjaichu pada terminal pengabdian terakhirnya, yaitu dunia pesantren.
Ia mendirikan pesantren Al-Hamidiyah, di Depok, Jawa Barat.
Dulu, di pesantren yang kini sedang merayakan ulang tahun ke 29 itu, saban Rabu malam, Sjaichu mengajar kitab al-Adzkar dan Fath al-Mu'in.
Minggu pagi, kitab al-Ahkam al-Shulthoniyah. Hampir seminggu sekali, dia menghatamkan al-Qur'an 30 juz. --bersambung (wow/jpnn)
Note: Serial berikutnya mengulas masa kanak-kanak Achmad Sjaichu. Katanya, dia pernah mimpi jumpa Nabi Muhammad.
PERSIS 29 tahun lampau. 17 Juli 1988. Pesantren Al-Hamidiyah, Depok dibuka. Pendirinya K.H Achmad Sjaichu. Orang penting di panggung sejarah Indonesia.
Redaktur & Reporter : Wenri
BERITA TERKAIT
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Seusai Dilantik, Empat Menteri dari NU Minta Restu Rais Aam dan Ketum PBNU
- Tersangka Penganiayaan Rombongan Kiai NU Terancam 5 Tahun Bui
- Astrid Nadya Rizqita Terpilih Lagi Jadi Presiden Pemuda OKI/OIC Youth Indonesia
- Ratusan Kiai Membahas Persiapan MLB Nahdlatul Ulama
- Kusumayati Dipidana Anak Sendiri, PCNU Karawang: Surga di Telapak Kaki Ibu