Politik Thailand Berubah Cepat

Samak Sundaravej Mendadak Menolak Dicalonkan Kembali

Politik Thailand Berubah Cepat
Seorang warga Thailand bersantai di tengah unjuk rasa menentang pemerintah.
BANGKOK – Situasi politik Thailand masih belum jelas dan dalam ketidak pastian. Begitu banyak perubahan yang terjadi hanya dalam waktu singkat. Terakhir, Samak Sundaravej mengumumkan penolakannya untuk dicalonkan kembali oleh Partai Kekuatan Rakyat yang dimotorinya.

Padahal, Samak sempat ngotot untuk kembali ke tampuk pimpinan setelah dirinya didepak dari jabatannya sebagai perdana menteri (PM) oleh Mahkamah Konstitusi. Akibatnya, dia justru menjadi terisolasi dan ditinggalkan teman-teman yang mendukungnya. Termasuk partai-partai anggota koalisi pemerintahan.

Selain itu, politisi yang kerap disebut-sebut sebagai boneka mantan PM Thaksin Shinawatra itu juga berencana mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua PPP. Itu diungkapkan oleh Theerapon Nop-ampa, Sekjen PPP saat Samak masih menjabat sebagai PM. Theerapon juga mengutip pernyataan Samak bahwa selama menjadi Ketua PPP, dia telah melakukan yang terbaik  yang bisa dilakukannya. Termasuk dalam menjaga keberlangsungan proses demokrasi di negari gajah putih itu.

’’Sejak saat ini, setiap keputusan bergantung pada PPP,’’ ujar dia.

Langkah Samak itu langsung direspon anggota Parlemen dari koalisi pemerintah dengan mengadakan sidang. Meskipun demikian, mereka belum menentukan kandidat pengganti Samak. Sidang penentuan kandidat baru akan mereka adakan Senin (15/9), menyusul diundurnya pemilihan PM oleh Parlemen menjadi Rabu (17/9). Seperti diberitakan, sejatinya pemilihan PM oleh Parlemen dilakukan Jumat (12/9). Tapi, lantaran yang hadir di Parlemen tidak mencapai kworum, maka Ketua Parlemen Chai Chidchob pun menundanya.

Pengunduran diri Samak itu cukup bisa dipahami. Anggota Kehormatan PPP Somsak Kietsuranont menuturkan bahwa hal itu cukup dipengaruhi situasi sidang Parlemen Jumat (12/9) pagi yang lengang. Itu menunjukkan bahwa mayoritas anggota Parlemen kompak memboikot pemilihan Samak.

Dengan penolakan Samak ini, PPP harus “bergerilya” lagi menentukan kandidat PM-nya. Politisi jago masak itu juga harus memilih salah satu tokoh senior PPP sebagai kandidat PM. Ada tiga pilihan yang bisa dipilih Samak. Yakni Wakil PPP Somchai Wongsawat dan Sompong Amornwiwat, atau Sekjen PPP Surapong Suebwonglee.

Mereka pun harus mengesampingkan egoismenya supaya kandidatnya bisa diterima semua pihak. Bila tidak, tidak menutup kemungkinan kasus pemboikotan seperti yang dialami Samak akan terulang.

BANGKOK – Situasi politik Thailand masih belum jelas dan dalam ketidak pastian. Begitu banyak perubahan yang terjadi hanya dalam waktu singkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News