Politik Uang Mengkhawatirkan
Rabu, 06 April 2011 – 06:47 WIB
Di tempat terpisah, anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS, Al-Muzammil Yusuf juga mengaku prihatin dengan praktek jual-beli suara dalam pemilihan kepala daerah. Ibaratnya, kata Muzammil, rakyat mencari negarawan melalui Pilkada, yang terpilih malah hartawan. Karena proses Pilkada selalu membutuhkan uang banyak untuk membeli suara.
Atas dasar kondisi itu, Muzammil menyatakan mendukung usulan pemerintah untuk mengembalikan pemilihan gubernur oleh DPRD. Konsep dari pemerintah itu sedang dibahas dalam RUU Pemilihan Kepala Daerah. "Kalau perlu, gubernur diangkat langsung oleh presiden. Sehingga tidak perlu ada pemilihan yang pasti menimbulkan politik transaksional. Yang penting dibuat aturannya yang memadai agar gubernur yang diangkat itu tidak melulu mendahulukan kepentingan presiden yang mengangkatnya, dan melupakan rakyat yang harus diurusnya," kata Muzammil. (dri)
JAKARTA - Politik uang yang marak dalam proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) sudah mencapai titik membahayakan demokrasi yang sedang dibangun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Waspada! Kepala BMKG Sebut Indonesia Masuk Periode La Nina
- 5 Berita Terpopuler: BKN Ungkap Penyebab Kelulusan PPPK Tahap 1 Tertunda, Ada Proses yang Ditutup, Banyak Pertanyaan
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru