Politikus Boleh Pasang Iklan di Facebook, Asalkan..
jpnn.com, WASHINGTON - Raksasa jejaring sosial, Facebook mempersilakan para politikus di Amerika Serikat untuk mengunggah konten bersponsor di platform mereka.
Namun, konten Facebook itu tidak akan dikatalogkan di perpustakaan iklan.
Facebook mengizinkan kampanye dan grup politikus untuk menggunakan fitur konten bersponsor di dalam platform. Fitur itu memungkinkan influencer untuk menandai di sub-header resmi bahwa sifatnya adalah kemitraan berbayar dengan salah satu politikus.
Perubahan itu terjadi setelah kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat, Michael Bloomberg membayar akun meme populer di Instagram milik Facebook. Tujuannya, untuk mengirim konten tentang dirinya.
Strategi membayar influencer media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan politik atau membuat konten sedang sekarang menjadi tren menjelang Pilpres 2020. Sayang, aturan-aturan di sekitar praktik itu masih kabur.
"Setelah mendengar dari beberapa kampanye, kami setuju bahwa ada tempat untuk konten bermerek dalam diskusi politik di platform kami," kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/2).
Posting Instagram oleh akun meme populer yang dibayar tim kampanye Bloomberg memang termasuk penafian, tetapi bersifat lucu membuat beberapa pengguna bertanya-tanya apakah kemitraan itu nyata atau tidak.
Untuk menggunakan alat konten bersponsor di Facebook, kampanye atau grup politik harus disahkan sebagai pengiklan politik melalui proses verifikasi ID perusahaan. (mg9/jpnn)
Perseteruan Pana Tiara Marleen dan Irma Darmawangsa:
Facebook mengizinkan kampanye dan grup politikus untuk menggunakan fitur konten bersponsor di dalam platform.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS