Politikus Demokrat Curiga Jokowi Bangun Citra dengan Penyadapan

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan berharap isu penyadapan di rumah dan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bukan hanya akal-akalan belaka. Menurut Ramadhan, jangan sampai penyadapan itu dihembuskan sebagai upaya pencitraan untuk melambungkan nama mantan Wali Kota Solo itu menjelang Pilpres 2014 ini.

"Moga-moga Jokowi tidak cari sensasi. Soalnya ketika kasus penyadapan heboh lalu, Jokowi kok adem-ayem," kata Ramadhan saat duhubungi wartawan, Jumat (21/2).

Ramadhan yang juga Wakil Ketua Komisi Intelijen DPR itu menambahkan, ada hal yang perlu dicermati terkait isu penyadapan terhadap Jokowi, dengan membandingkannya saat kasus isu penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara mencuat.  Saat kasus aksi intelijen Australia menyadap SBY dan Ani Yudhoyono terungkap, Jokowi justru diam saja

"Saat Edward Snowden beberkan kedutaan-kedutaan besar di Jakarta jadi pusat sadapan, Jokowi diam seribu bahasa. Lha kalau sekarang dia teriak-teriak, tentang rumahnya sendiri, ini ada apa? Minta dikasihani kah?" tanya Ramadhan.

Namun, politikus asal Sumatera Utara ini tetap mendoakan Jokowi agar tetap berada di jalan yang lurus. Sebab, beberapa hari ini Pemprov DKI digoyang kasus bus karatan asal Tiongkok.

"Doa saya sih, Jokowi lurus-lurus saja. Waktu dia digoyang kasus bus-bus Transjakarta bekas dan berkarat, saya juga doakan Jokowi jujur dan lurus saja," tandas anak buah SBY di PD itu.(fat/jpnn)