Politikus Demokrat Ini Menangis Dengar Agus Ikut Pilkada DKI
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku menangis ketika Agus Harimurti Yudhoyono ditetapkan sebagai calon gubernur DKI Jakarta di pilkada serentak 2017.
"Iya, aku nangis saat Agus harus ikut pilkada gubernur DKI Jakarta. Dia itu aku anggap adik," kata Ruhut, kepada wartawan, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (28/9).
Ingat ujar Ruhut, orang yang seperti Agus yang bisa kuliah di Amerika Serikat sangat luar biasa cerdasnya. "Tradisi Amerika Serikat, hanya orang Yahudi bisa kuliah di sana. Hebatnya Agus, dia mendapat nilai A. Semua nilai 10. Cuma dia yang bisa, yang lain tidak bisa," tegas dia.
Demikian juga di militer, menurut anggota Komisi III DPR ini, nilai Agus juga paling tinggi. "Aku ini orang tentara. Aku ingin TNI dipimpin oleh orang-orang yang jenius," kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara I ini.
Selain itu, Ruhut mengaku telah menitipkan Agus kepada Presiden RI ketujuh.
"Tapi karena ada penjilat-penjilat itu bilang karir TNI Agus sudah habis, ini jadinya. Kan kasihan, ko suudzon memfitnah Jokowi. Apalagi orang yang ngomong itu mantan menteri," tegasnya.
Selain itu, Ruhut juga sedih melihat kondisi terkini Partai Demokrat. "Kalau mereka tidak setuju dengan kesedihan ini, ya pecat aku. Aku sedih karena aku sayang partai ini. Hanya satu-satunya Ruhut pengguna lambang burung elang yang nempel di dadanya," pungkas dia.(fas/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku menangis ketika Agus Harimurti Yudhoyono ditetapkan sebagai calon gubernur DKI Jakarta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak