Politikus Demokrat Singgung ‘Buku Putih’ PDIP
jpnn.com - JAKARTA – Politikus Partai Demokrat (PD) Didi Irawadi Syamsudin mengaku masih penasaran tetang sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang selama ini selalu menolak kenaikan harga BBM. Bahkan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu pernah mengeluarkan buku sakral, yang disebut sebagai ‘Buku Putih’.
Nah sekarang, setelah pemerintahan dipegang kader PDIP, kenaikan harga BBM seperti kaharusan. Tidak ada lagi ‘buku putih’. Itulah yang membuat Didi mempertanyakan konsistensi PDIP. Partai Demokrat mengungkit lagi soal buku itu.
"Daripada Pak Jokowi menaikkan harga BBM, lebih baik PDIP menjalankan usulannya yang dituangkan dalam buku putih yang diberikan saat Pak SBY mau menaikkan harga BBM subsidi," kata Didi Irawadi dalam diskusi di Jakarta, Selasa (21/10).
Saat Presiden SBY berencana menaikkan harga BBM subsidi, PDIP menjadi fraksi yang paling lantang menyuarakan keberatannya. Mereka memilih walk out saat paripurna pengambilan keputusan terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Politikus Ahmad Basarah menanggapi hal itu bahwa penolakan kenaikan BBM di zaman SBY bersifat kasuistik. Menurutnya saat ini yang terpenting yakni menghindari mafia-mafia di sektor minyak merajalela.
"Penolakan harga BBM itu kasuistik. Sekarang kan kita bisa menghindari untuk orang-orang neolib masuk yang ujung-ujungnya juga akan menggerogoti ekonomi lainnya. Meskipun kami tidak menaikkan BBM, tapi kalau orang-orang neolib itu berkuasa, maka ekonomi juga pasti mengulang tinggi," ucap Basarah.
Perdebatan soal rencana Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi tak berhenti di situ. Menurut politisi PAN Yandri Susanto, persoalan mafia-mafia dan paham neolib tak akan digubris rakyat Indonesia.
"Kalau BBM sudah naik, rakyat tidak akan mau memusingkan hal yang tinggi. Yang dipedulikan mereka adalah kehidupan sehari-hari mereka seperti yang dulu PDIP katakan saat menolak di era Pak SBY dan fraksi PAN akan menolak itu," ujarnya.
JAKARTA – Politikus Partai Demokrat (PD) Didi Irawadi Syamsudin mengaku masih penasaran tetang sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya