Politikus Gerindra Kaitkan Rencana Pembubaran HTI dengan Islamophobia
"Jangan sampai terjadi cekcok, misalnya katakanlah antara Banser dengan HTI, GP Anshor dengan FPI. Ini harus dijaga," ujarnya.
Sebab, kata dia, mereka yang terlibat di dalamnya adalah putra-putri terbaik, anak-anak bangsa yang harus dijaga dan dirawat kebinekaan serta kebersamaannya.
"Semuanya baik. Tugas pemerintah itu membimbing dan membina jangan sampai terjadi konflik," ungkap Riza.
Menurut dia, membubarkan ormas harunya menjadi tahapan paling akhir. Seperti dalam agama, cerai itu boleh tapi Allah membenci orang yang bercerai. "Kan begitu ajarannya," tegasnya.
Dia juga mengatakan, suatu ormas didirikan melalui proses yang tidak mudah. Sudah diatur oleh UU. Setelah berdiri, ormas itu diakui oleh Kemenkumham dan Kemendagri.
"Berarti diakui ormas itu baik," katanya.
Nah, dia mengatakan, kalau kemudian dalam perjalanannya diduga menyimpang dari peraturan perundang-undangan silakan dibubarkan. "Sejauh itu sesuai peraturan perundangan. Tapi, harus hati-hati jangan sampai terjadi islamophobia," jelasnya. (boy/jpnn)
Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria menyoroti wacana pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia. Dia mengaitkan rencana tersebut dengan
Redaktur & Reporter : Boy
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Sudaryono: Doa Bersama di Kampanye Akbar untuk Munajat Kemenangan Luthfi-Yasin
- Punya Modal Besar, Sahabat Yoshua Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Calon Kepala Daerah
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah