Politikus Gerindra: Kenapa Teroris-teroris Itu Dibunuh?
jpnn.com, JAKARTA - Aparat kepolisian masih menyelidiki pemasangan kain bertuliskan Lailahailallah yang identik dengan bendera ISIS, di pagar depan Polsek Kebayoran Lama.
Namun, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmnond J Mahesa meragukan jika aksi tersebut ulah ISIS.
"Pertanyaannya, itu bener ISIS atau orang lain?" kata dia saat ditemui di kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (6/7).
Bicara terorisme, politikus Gerindra ini punya pertanyaan mendasar kepada Polri, kenapa teroris-teroris itu dibunuh saat dilakukan penindakan.
"Kenapa teroris dibunuh? Apakah untuk menghilangkan jejak? Seolah-seolah teroris itu ada, atau seolah-olah teroris itu tidak ada. Atau rekayasa? Kalau ngomong ini kan bisa jadi salah, seolah-olah kita tidak percaya polisi," tutur Desmond.
Karena itu, dalam rapat-rapat dengan Polri di Komisi III, pihaknya selalu mengimbau dalam melakukan penindakan terhadap terduga terorisme, tidak ditembak mati.
"Kalau bisa jangan dibunuh agar ada keterangan terbuka. Jangan ada keterangan sepihak, hanya menyebut teroris-teroris saja, gitu lho. Sementara Islam terus yang dideskriditkan, itu kan sesuatu yang tidak sehat menurut saya," jelas dia.
Politikus Gerindra ini menyinggung kasus penusuhan terhadap anggota polisi usai salat di Masjid Falatehan, dekat lapangan Bhayangkari Mabes Polri.
Aparat kepolisian masih menyelidiki pemasangan kain bertuliskan Lailahailallah yang identik dengan bendera ISIS, di pagar depan Polsek Kebayoran
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Gelar Rakernas 2024, BNPT Fokus Lindungi Perempuan, Anak, dan Remaja
- Setelah Kunjungi Desa Wadas, Komisi III DPR Peringatkan Polda Jateng
- Turki Sikat Dua Teroris, Tak Ada Ampun untuk Terorisme
- Sosialisasi Masyarakat tentang Perpres 7 Tahun 2021 Diperlukan Mengatasi Terorisme
- Kiai Ali Sampaikan Peringatan untuk Semua Orang Tua, Ini Masalah Serius