Politikus Gerindra Tuding Rekrutmen 1 Juta PPPK Guru hanya Akal-akalan Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Fraksi Gerindra Prof Djohar Arifin Husin menuding rekrutmen 1 juta pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) hanya akal-akalan pemerintah.
Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Gerindra itu menilai program 1 juta PPPK guru hanya digembar-gemborkan seolah-olah pemerintah telah membuat gebrakan besar, padahal anggarannya tidak ada.
Sebab, faktanya daerah juga yang diharuskan menanggung gaji dan tunjangan PPPK guru.
Dia menyebutkan program 1 juta PPPK guru merupakan hasil keputusan politik.
Awalnya, antara Komisi X DPR RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sepakat untuk mengangkat seluruh guru honorer menjadi PPPK.
Tadinya, kata Djohar Arifin, Komisi X DPR meminta supaya guru honorer diangkat langsung, dan hanya didasarkan pada masa kerja. Namun, Kemendibudristek menyatakan tidak boleh karena bertentangan dengan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).
"Kami setuju dengan catatan formalitas saja. Nyatanya, prosesnya jadi seribet ini," kata Prof Djohar, Sabtu (7/5).
Ironisnya, lanjut Djohar, dari 173 ribuan peserta yang lulus PPPK guru tahap I, yang sudah diberikan SK PPPK baru 90 ribuan.
Politikus Gerindra Djohar Arifin Husin menuding rekrutmen 1 juta PPPK guru hanya akal-akalan pemerintah.
- Honorer Non-Database BKN TMS Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Minta Kesempatan Kedua
- KepmenPAN-RB 634 Tahun 2024 Senjata Honorer TMS & Belum Melamar, Cermati 11 Ketentuannya
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Pengembangan Bioethanol Harus dengan Harga Terjangkau Agar Banyak Peminat
- Dirjen Nunuk Minta Pemda Akomodasi Guru Honorer di Seleksi PPPK 2024 Tahap 2
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM