Politikus Gerindra yang Membaca Doa Sindiran di Depan Jokowi Itu Mengaku...
"Sama sekali tidak ada. Ya kan setiap tindakan ada resikonya. Kita kan ingin memperbaiki. Kan itu juga ditutup dengan kalimat, kalau bertobat, ya bagus. Tapi kalau tidak tobat kan, kita ini sudah sengsara," tutur anggota Dewan Penasehat DPP Gerindra.
Mantan anggota DPRD Kota Medan itu juga berharap dengan doanya ada perbaikan pada sikap aparatur pemerintah. Tidak seperti sekarang, aparat negara dibuat berhadap-hadapan dengan rakyat.
"Jadi pemerintah itu harus memberi manfaat. Jangan malah memanfaatkan rakyat. Gitu lho maksudnya," ujar Syafi'i, yang mengaku setelah membaca doa itu dia menerima setidaknya 300 SMS dan 78 kali panggilan masuk. Semua merespon positif.
"(Doa) itu curahan isi hati. Dan saya semalam juga dapat telepon dari Medan, bahwa tanah sengketa dengan AURI itu sudah dimenangkan oleh rakyat di PN, PT, dan MA. Sudah inkracht. Tapi rakyat malah dipaksa untuk hengkang, karena mereka mau bangun perumahan yang lain," pungkas politikus yang selalu mengenakan peci itu.(fat/jpnn)
JAKARTA - Pembacaan doa di sidang paripurna DPR RI siang tadi membuat gempar dunia maya. Bagaimana tidak, isi doa yang dibacakan setelah pidato kenegaraan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat