Politikus Golkar Sebut Pemahaman KPU Harus Diperkuat

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Poempida Hidayatulloh mengatakan, pemahaman Komisi Pemilihan Umum tentang masalah penyelenggaraan Pilkada perlu diperkuat.
Terutama, dalam konteks posisinya secara konstitusional. Dia menjelaskan, di dalam konstitusi, pilkada bukanlah pemilu. Karenanya, secara yuridis pilkada tidak dikelompokan ke dalam pasal tentang pemilu.
"Sedangkan dalam konteks pilkada, KPU hanyalah sebagai Plt," tegasnya, Minggu (26/4).
Karena itu, peraturan KPU tentang pilkada tidak boleh melahirkan norma baru seperti halnya PKPU tentang pemilu. Atas dasar fakta di atas, Poempida mengatakan, basis keabsahan peserta pilkada adalah yang mempunyai rekognisi dari negara.
Yakni Surat Keputusan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mewakili negara. Dia menilai, jika KPU mempunyai pemikiran sendiri, hal itu akan bermuara pada masalah inkonstitusional.
"KPU tidak boleh dan tidak bisa sampai diintervensi oleh kekuatan politik dan harus mengacu kepada konstitusi dan perundang-undangan yang ada," pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Poempida Hidayatulloh mengatakan, pemahaman Komisi Pemilihan Umum tentang masalah penyelenggaraan Pilkada perlu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden
- Pramono Anung Akhirnya Hadiri Retret di Magelang, Sudah Diizinkan Megawati?
- Surat Terbaru Megawati Ditujukan kepada 2 Petinggi PDIP
- KPU Jabar Siapkan PSU Pilbup Tasikmalaya Tanpa Ade Sugianto
- MK Putuskan PSU di Tasikmalaya, KPU Diberi Waktu 60 Hari