Politikus Golkar: Tak Perlu Malu, Tiru Saja Tata Niaga Obat Negara Tetangga
JAKARTA - Politikus Golkar John Kenedy Azis mengatakan maraknya peredaran obat dan vaksin palsu di masyarakat lantaran tata niaga yang amburadul.
Di Indonesia, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan obat maupun vaksin tanpa dilengkapi resep dokter.
"Saya makin yakin kalau tata niaga obat dan vaksin lah yang membuat maraknya peredaran obat serta vaksin palsu. Ini berdasarkan pengalaman saya saat ke Amerika Serikat," ungkap John, dalam rapat dengar pendapat Panja Obat dan Vaksin Komisi IX DPR dengan BPOM dan Kemenkes, Rabu (5/10).
Saat di Amerika, John mengaku mencoba membeli sejenis obat karena lupa membawanya. Begitu sampai di apotik, petugasnya menolak karena harus ada resep dokter.
"Saya setiap malam harus minum obat novas 5 miligram. Karena saya lupa bawa, saya beli di apotik, ternyata tidak bisa. Saya harus ke dokter, itupun prosedurnya harus ada jaminan asuransi," ujarnya.
John menambahkan, tidak ada alasan pemerintah yang menyatakan penduduk Indonesia 250 juta sehingga susah diawasi.
Padahal, bila dibanding dengan Amerika, jumlah penduduknya jauh lebih banyak, tapi rantai tata niaganya sangat ketat, sehingga obat dan vaksin tidak mudah didapatkan.
"Ini di Indonesia, beli obat dan vaksin semudah membeli kacang goreng di warung. Bagaimana tidak banyak peredaran obat dan vaksin palsu kalau sistemnya tidak diubah. Saran saya, pemerintah tidak usah pusing memikirkan cara penanganannya, tiru saja tata niaga obat dan vaksi negara tetangga yang lebih bagus dari Indonesia," tandasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Politikus Golkar John Kenedy Azis mengatakan maraknya peredaran obat dan vaksin palsu di masyarakat lantaran tata niaga yang amburadul.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Menhut Libatkan Akademisi, Eksekusi Arahan Prabowo Soal Reforestasi
- Wujudkan Pemerataan Listrik, PLN UIP MPA Capai Milestone Penting di Proyek Tobelo GEPP
- Ali Nurdin Sebut Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Sosok Berintegritas, Cocok jadi Wakapolri
- Mendes Yandri Meminta Desa se-Kabupaten Serang untuk Bekerja Keras
- Menteri Nusron Ungkap 60 Persen Konflik Lahan Libatkan Oknum ATR/BPN