Politikus Hanura Minta Oknum Kepsek Penganiaya Guru Ditindak
jpnn.com, BENGKULU - Kasus pemukulan terhadap Yuli Setiawati, salah seorang guru di SMPN 21 Kota Bengkulu oleh oknum Kepala Sekolah (Kepsek) berinsial SP, ternyata berbuntut panjang.
Tak hanya mendapatkan kecaman dari masyarakat, perkara ini juga menuai reaksi dari partai politik yang ada di Bengkulu.
Adalah Partai Hanura yang mengecam dengan tegas aksi pemukulan yang dilakukan oknum Kepsek terhadap Yuli.
Bahkan melalui forum resminya, DPD Partai Hanura Provinsi Bengkulu mendesak anggota legislatifnya yang duduk di DPRD Kota Bengkulu untuk mengawal perkara ini dan mendesak pemerintah kota mengambil tindakan tegas atas perkara tersebut.
Diungkapkan Sekrestaris DPD Partai Hanura Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH, Partai Hanura memiliki 3 kursi di DPRD Kota Bengkulu dan menempatkan pengurusnya sebagai wakil rakyat yang mengisi komisi yang membidangi persoalan pendidikan.
Untuk itu Partai Hanura menginstruksikan dengan tegas kepada anggota legislatifnya, agar mampu mengawal permasalahan ini hingga tuntas.
“Kami sudah instruksikan kepada anggota legislatif untuk bisa mengawal tuntas perkara ini,” jelas Usin.
Diungkapkan Usin, sekolah sebagai sarana pendidikan tidak selayaknya mempertontonkan kekerasan, apalagi kekerasan kepada perempuan.
Kasus pemukulan terhadap Yuli Setiawati, salah seorang guru di SMPN 21 Kota Bengkulu oleh oknum Kepala Sekolah (Kepsek) berinsial SP ternyata berbuntut panjang.
- KPK Beri Peringatan kepada Pejabat Pemprov Bengkulu yang Tidak Kooperatif
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp7 M, Peras untuk Pilkada
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada