Politikus Ikut Bicara Soal Aturan Jaga Jarak di Sepak Bola
jpnn.com, INGGRIS - Ketua Komite Parlemen Inggris menyebut pemain yang mengabaikan protokol kesehatan dan keselamatan COVID-19 dengan berjabat tangan atau berpelukan setelah mencetak gol, harus disanksi kartu kuning.
Ketua Komite Lintas Partai Bidang Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS) Julian Knight mengatakan, perayaan gol yang meriah mengirimkan pesan yang salah pada saat keadaan darurat nasional.
"Seperti halnya wasit yang mengeluarkan kartu kuning untuk pemain yang melepas baju mereka, mereka juga bisa melakukan hal yang sama dengan ini," katanya kepada Reuters.
Menurut Knight, mengambil risiko seseorang terkena COVID juga sikap yang tidak sportif.
Di bawah aturan badan dunia FIFA, pemain yang melepas jerseynya setelah mencetak gol harus berhati-hati karena perilaku tidak sportif.
Pedoman Liga Premier untuk perilaku di lapangan menyatakan bahwa kontak yang tidak perlu, terutama antara tim berlawanan, harus dihindari. Ini termasuk jabat tangan, tos dan pelukan.
Laporan media menyoroti perayaan pada pertandingan terbaru.
Manchester City menjadi sorotan setelah delapan pemain mengadakan pelukan grup, ketika Phil Foden mencetak gol dalam kemenangan 1-0 Liga pada Premier Rabu atas Brighton & Hove Albion.
Politikus ikut bicara soal aturan terkait jaga jarak pada pertandingan sepak bola, terutama saat merayakan gol yang tercipta.
- Guardiola Pastikan Manchester City tidak Beli Pemain Baru di Bursa Transfer Januari 2025
- Liga Champions: Dihajar Juventus, Manchester City Gagal Kembali ke Jalur Kemenangan
- Catatan Merah Manchester City Seusai Tumbang di Hadapan Juventus
- Juventus vs Manchester City: Guardiola tak Menjamin Kovacic & Foden Bisa Main
- Manchester City jadi Klub Terakhir Pep Guardiola
- Manchester City Hantam Nottingham Forest 3-0, Akhiri Tren Buruk