Politikus India Dibunuh Saat Siaran Langsung TV, Pelaku Menyamar Jadi Wartawan

"Mereka berhasil mendekati Atiq dan saudaranya dengan dalih merekam byte dan menembak mereka dari jarak dekat," ujarnya. "Keduanya mengalami luka tembak di kepala."
“Itu semua terjadi dalam hitungan detik,” kata Sharma.
Atiq Ahmed dalam sebuah petisi ke pengadilan tinggi India bulan lalu mengungkapkan kekhawatiran nyawanya bakal direnggut polisi Uttar Pradesh, negara bagian yang diperintah oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu.
Pengacaranya, Vijay Mishra, mengatakan penembakan itu mengejutkan karena "jelas kegagalan polisi dalam memastikan keselamatan" kliennya.
Beberapa hari sebelum penembakan, putra Atiq, Asad Ahmed, dibunuh polisi dalam apa yang digambarkan sebagai baku tembak.
Atiq Ahmed, 60, dipenjara pada 2019 setelah dinyatakan bersalah melakukan penculikan.
Dia empat kali menjadi anggota parlemen lokal dan juga terpilih menjadi anggota Parlemen India pada tahun 2004.
Konon, politikus senior itu terlibat dalam lebih dari 100 kasus hukum.
Mantan anggota Parlemen India Atiq Ahmed dan adik laki-lakinya tengah diwawancara sejumlah wartawan ketika tiba-tiba terdengar letusan pistol
- KWP Kembali Gelar Halalbihalal Antarwartawan Parlemen, Ariawan: Momentum Tepat untuk Saling Memaafkan
- Ini Kata Laksma Wira soal Oknum TNI AL Bunuh Juwita
- Pengawal Kapolri yang Pukul dan Ancam Wartawan di Semarang Minta Maaf, Nih Tampangnya
- Gubernur Sulteng Bantu Biaya Pemulangan Jenazah Jurnalis Situr Wijaya
- Teror Kepala Babi untuk Jurnalis Tempo, Hasan Nasbi: Dimasak Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Kebebasan Pers Harus Dilindungi, Intimidasi Tak Bisa Ditolerasi