Politikus Iran: Insyaallah, Kami Bisa Menyerang Gedung Putih
jpnn.com, TEHRAN - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menghancurkan 52 target di Iran jika republik Islam itu berani melancarkan serangan. Namun, sampai sekarang belum terlihat tanda-tanda ancaman Trump tersebut berbuah hasil. Retorika yang keluar dari Iran justru makin menjadi-jadi.
Anggota parlemen Iran Abolfazl Abutorabi mengatakan bahwa pemerintah harus menghancurkan AS. Menurut dia, militer Iran punya kemampuan untuk menghantam Gedung Putih.
"Kami bisa menyerang Gedung Putih, kami punya kemampuan untuk menyerang wilayah Amerika. Kami punya kekuatan, dan insyaallah kami akan memberikan respons di waktu yang tepat," ujar politikus garis keras tersebut.
Sidang parlemen Iran pada Minggu (5/1) dipenuhi kemarahan kepada Amerika Serikat yang telah membunuh pemimpin Pasukan Quds Qassem Soleimani. Bahkan para anggota dewan memulai sidang tersebut dengan berseru "kematian untuk Amerika" bersama-sama.
Abutorabi mengatakan, tindakan AS menghabisi Soleimani adalah pernyataan perang. Karena itu, Iran akan kalah jika ragu-ragu dalam bertindak.
"Ketika ada yang menyatakan perang apakah Anda akan meresponsnya dengan peluru atau bunga?" ujar dia.
Politikus kontroversial tersebut juga menyarankan militer Iran menyerang kapal-kapal minyak di Selat Hormuz. Menurut dia, ada puluhan ribu opsi yang bisa diambil Tehran untuk membalas kematian Soleimani.
"Dari sisi regulasi internasional, tidak sulit bagi kami untuk menyerang Amerika di laut lepas. Kami bisa melancarkan balas dendam di wilayah Irak atau di laut lepas," pungkas dia. (Independent/dil/jpnn)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menghancurkan 52 target di Iran jika republik Islam itu berani melancarkan serangan. Iran pun membalas dengan ancaman juga
- Lokasi Ini Bakal Jadi Tempat Apple Bangun Pabrik di Indonesia
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka