Politikus NasDem Mengingatkan Kepala BPIP Yudian Wahyudi Berhati-Hati Memilih Kata

jpnn.com, JAKARTA - Politikus NasDem Taufiqulhadi mengaku tidak mempermasalahkan ucapan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi yang menyebut agama adalah musuh terbesar Pancasila.
"Saya menganggap pernyataan itu, saya tidak menganggap salah," kata Taufiqulhadi ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/2).
Namun, kata dia, Yudian perlu menyampaikan pendapatnya itu dengan bahasa yang bisa diterima masyarakat. Setidaknya, pernyataan Yudian tidak ditafsirkan secara berbeda oleh publik.
"Jadi, saya mengingatkan, berhati-hati ketika menyampaikan pendapat," ungkap dia.
Menurut dia, Yudian perlu memerhatikan fakta sosiologis sebelum menyampaikan pendapat. Sebab, kata dia, tidak semua masyarakat Indonesia bisa mencerna dengan baik pernyataan Yudian.
"Memahami fakta sosialogis membuat kita menjadi wise. Tidak semua masyarakat memahami bahasa tersebut. Saya tidak mengatakan ucapan itu semuanya salah, tetapi mungkin caranya yang harus diperbaiki," timpal dia.
Sebelumnya, Yudian dalam sebuah wawancara dengan media online menyebut, Pancasila sebagai satu-satunya azas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah diterima oleh mayoritas masyarakat, seperti tercermin dari dukungan dua ormas Islam terbesar, NU dan Muhammadiyah sejak era 1980-an.
Tetapi memasuki era reformasi asas-asas organisasi termasuk partai politik boleh memilih selain Pancasila, seperti Islam. Hal ini sebagai ekspresi pembalasan terhadap Orde Baru yang dianggap semena-mena.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi dikritik sejumlah kalangan karena pernyataannya ditafsirkan berbeda soal agama dan Pancasila.
- Usut Kasus CSR BI, KPK Periksa 2 Anggota DPR dari Nasdem
- Anggota Brimob Tembak Warga di Sulut, Legislator NasDem: Polri Harus Menindak Pelaku dengan Tegas
- Propam Tangkap Kapolres Ngada, Legislator NasDem Harap Penyidikan Transparan
- Soal Program Remaja Bernegara, Wantim NasDem Bicara Pentingnya Pendidikan Politik
- Dukung Program RB, Akademisi: Strategis Membina Pemuda Melek Isu Kebangsaan
- Lewat Program RBN, NasDem Ajak Pemuda Mengenalkan Sistem Politik di Indonesia