Politikus Partai Republik Ogah Dukung Klaim Kemenangan Donald Trump
Kelompok pertama yang "tak pernah jadi orang-orang Trump" meminta Trump untuk mulai menyerahkan kekuasaan kepada Biden segera setelah pemilihan 3 November, kata ahli strategi itu pada Jumat, diikuti oleh "kelompok marginal yang tidak pernah jadi orang-orang Trump" seminggu kemudian.
Mereka sekarang diikuti oleh Partai Republik yang dengan enggan mendukungnya selama empat tahun terakhir, katanya. "Kenyataannya, anggota-anggota Partai Republik seluruhnya berganti halaman" tentang kepresidenan Trump, katanya.
Anggota DPR dari Republik Jim Banks, ketua kelompok besar konservatif, secara tidak langsung mengakui Biden kemungkinan menang, seraya mengatakan kepada wartawan bahwa ia mengharapkan presiden terpilih Demokrat "menjadi bebek lumpuh dari Hari Pertama" di kantor.
Namun, sebagian besar anggota Partai Republik di Kongres belum mengakui kemenangan Biden di depan umum.
Sertifikasi resmi hasil pemilu di 50 negara bagian telah bergulir, dan diharapkan menunjukkan bahwa Biden memenangkan sekitar 6 juta suara lebih banyak daripada Trump, dan 306 suara elektoral yang menentukan pemenang, dibandingkan dengan 232 suara elektoral Trump.
Trump kembali bersikeras pada Jumat bahwa dia memenangkan pemilu. Namun sejauh ini, gugatan pengadilan presiden yang menuduh kecurangan telah dihentikan atau gagal menyajikan bukti yang secara signifikan akan memotong kemenangan Biden.
Dua sumber di Partai Republik mengatakan, konferensi pers Kamis yang diselenggarakan pengacara Trump Rudolph Giuliani yang mengajukan serangkaian konspirasi pemilihan yang dilancarkan terhadap Trump, tanpa memberikan bukti apa pun mungkin menjadi titik balik bagi beberapa mantan sekutu, kata dua sumber Republik.
Mereka mencatat kekurangan logika dalam presentasi Giuliani melemahkan argumen presiden, kata dua sumber Republik itu. (ant/dil/jpnn)
Tekanan bagi Presiden Donald Trump untuk memulai proses transisi ke Presiden terpilih Joe Biden dibangun di antara anggota Partai Republik di Kongres AS
Redaktur & Reporter : Adil
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia