Politikus PDIP Anggap Pimpinan KPK Membangkang

jpnn.com - JAKARTA - Penolakan terhadap rencana revisi UU KPK yang diinisiasi oleh DPR dari pimpinan lembaga pemberantasan korupsi itu dianggap sebagai pembangkangan oleh politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan dalam era reformasi sekarang ini semua institusi negara tidak ada yang super body dan tidak boleh ada yang lepas dari pengaturan negara.
"Pada reformasi UUD diamandemen, MPR yang tadinya lembaga tertinggi jadi lembaga tinggi negara, ABRI pada masa reformasi, TNI/Polri dipisah, berarti tidak ada yang luput dari penataan negara," kata Masinton di gedung DPR Jakarta, Jumat (9/10).
Sehingga, kalau pimpinan lembaga negara termasuk KPK menolak keputusan negara, itu sama saja dengan pembangkangan. Apalagi sampai ada statemen kalau revisi UU KPK dilakukan, pimpinan KPK akan melakukan perlawanan.
"Itu artinya tidak memberikan pendidikan politik yang baik pada masyarakat dan pembangkangan pada keputusan negara. TNI dulu gak membangkang tuh, gak angkat senjata ketika direformasi," tegasnya.
Ditambahkannya bahwa kalau pun ada perdebatan dalam pasal-pasal di revisi UU KPK, itu persoalan nanti dalam pembahasannya. Misalnya soal batas kasus yang boleh ditangai, apakah Rp50 miliar atau di bawah Rp50 milyar.
"Mau Rp50 milyar, di bawah 50 milyar, itu nanti. Tapi kita gak boleh alaregi terhadap penataan konsepsi penegakan hukum kita dan penataan lembaga-lembaga penegak hukum," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Penolakan terhadap rencana revisi UU KPK yang diinisiasi oleh DPR dari pimpinan lembaga pemberantasan korupsi itu dianggap sebagai pembangkangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar