Politikus PDIP Desak Kenaikan Tarif STNK Ditinjau Ulang
jpnn.com - JPNN.com - Politikus PDI Perjuangan di DPR, Hendrawan Supratikno ikut mempertanyakan kebijakan pemerintah menaikkan biaya pengurusan STNK dan BPKB yang begitu drastis.
Apalagi, itu dilakukan di tengah kerumitan birokrasi yang masih menyuburkan pungutan liar (pungli) dan percaloan.
Rumitnya birokrasi pelayanan publik tersebut menurut Hendrawan, menjadi aneh di tengah kemajuan teknologi di bidang informasi teknologi (IT).
Karena itu, selain meminta kenaikan direvisi, dia juga mendesak pemerintah melakukan perbaikan total terhadap sistim pelayanan untuk masyarakat.
"Kami sadar itu perbaikan sistim membutuhkan transisi, tapi kenaikannya jangan dratis begini. Nah, prakondisi untuk menaikkan tarif-tarif itu, seperti transparansi, perbaikan pelayanan, harus ditunjukkan. Kalau tidak pasti rakyat terus dikorbankan," kata Hendrawan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (6/1).
Anggota Komisi XI DPR ini menyebutkan bahwa sistim pelayanan yang ada di berbagai instansi pemerintah penting dibenahi dengan mengoptimalkan IT. Sebab, prosedur yang sekarang berjalan masih menyuburkan pungli dan percaloan.
"Prosedur yang sulit dan administrasi berbelit sering dijadikan ajang mendapat penghasilan tambahan, pungli, calo macam-macam itu, semua terjalin rapi lah. Intinya penghasilan aparat birokrasi yang selama ini kurang untuk sebagian bisa ditutupi dengan sabetan-sabetan kanan kiri itu," ujar Hendrawan.
Apakah mengubah sistim itu sesuatu yang susah bagi pemerintah, sehingga pelayanan yang berbelit tersebut belum menunjukkan perubahan drastis dan efisien? Hendrawan menyatakan tak ada yang sulit jika pemerintah punya keinginan.
JPNN.com - Politikus PDI Perjuangan di DPR, Hendrawan Supratikno ikut mempertanyakan kebijakan pemerintah menaikkan biaya pengurusan STNK dan BPKB
- Dua Oknum Polisi dan Seorang PNS Samsat Jadi Pesakitan
- BPK Bantah Beri Masukan agar Tarif STNK-BPKB Dinaikkan
- Yang Cantik Mahal, Hingga Rp 20 Juta
- Presiden: Yang Naik Biaya Administrasi STNK dan BPKB
- 92 Persen Setoran Tarif STNK dan BPKB Masuk ke Polri
- Pakar: Negara Harus Melayani Rakyat Jika Tak Mampu