Politikus PDIP Ini Sebut Anies dan Ahok Cocoknya Berduel Bukan Berduet

Politikus PDIP Ini Sebut Anies dan Ahok Cocoknya Berduel Bukan Berduet
Politikus PDIP yang juga anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto. Foto: Dokumentasi pribadi

Darmadi juga mengingatkan jangan sampai pilkada kali ini kembali memunculkan politik identitas yang membuat keterbelahan sangat tajam di tengah publik sebelumnya.

"Saya kira kita harus menyadari bahwa dampak politik identitas begitu berbahaya," tegas Darmadi.

Sekali lagi menurutnya, akar ideologi juga menjadi sangat penting untuk dilihat publik sebagai alasan keduanya tidak mungkin berpasangan.

"Ahok yang dilahirkan dari rahim ideologi kerakyatan dengan mengusung prinsip-prinsip pluralisme, egaliterianisme tidak mungkin mau berdampingan dengan seseorang yang rekam jejaknya justru didukung kelompok-kelompok antikemajemukan atau plural dan intoleran. Bagi PDIP pluralisme adalah spirit yang mesti dijaga sebagai wujud komitmen terhadap kebhinekaan," tegas Darmadi.

Darmadi mencatat rekam jejak Anies dengan ideologi partainya tidak selaras sejauh ini.

“Ketum kami dalam beberapa kesempatan bahkan kerap melontarkan kritik terhadap kepemimpinan Anies Baswedan misal soal kebijakan penebangan pohon di Monas untuk rencana pergelaran Formula-E waktu itu. Bukan tanpa alasan ketum kami mengkritik saat itu karena bagi PDIP Monas selain masuk sebagai cagar budaya tempat itu juga memiliki sakralitas yang tinggi di mana spirit kegotongroyongan menopang berdirinya Monas yang kita kenal saat ini,” paparnya.

“Ibu Mega juga bahkan menilai di bawah kepemimpinan Anies kala itu, Jakarta justru amburadul karena tidak masuk sebagai kota intelektual (city of intelect) sebagaimana penilaian dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 2020 lalu,” kata Darmadi lagi.

Terakhir, Darmadi berharap Ahok bersedia kembali mencalonkan diri sebagai cagub DKI Jakarta 2024.

Politikus PDIP Darmadi Durianto mengaku pesimistis partainya bakal mengusung Anies Baswedan sebagai cagub DKI Jakarta apalagi menduetkannya dengan Ahok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News