Politikus PDIP Minta Pemerintah Terbuka soal Biaya Produksi Migas
Akan Beri Tanggapan setelah Ada Penjelasan Resmi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno tak mau reaktif menyikapi rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan alasan menunggu penjelasan resmi pemerintah, Hendrawan terlihat lebih kalem dibanding rekan-rekan separtainya.
"Karena ini baru akan. Yang pastinya kita perlu dengar. Pertimbangan mengalihkan subsidi ke kegiatan yang lebih produktif, semisal pembangunan infrastruktur, perbaikan fasilitas pendidikan dan kesehatan," kata Hendrawan saat dihubungi wartawan, Rabu (5/11).
Namun demikian, pria yang sering disapa dengan panggilan Prof Hendrawan itu berpendapat bahwa menaiklan harga BBM bukanah kebijakan yang mendesak untuk segera diberlakukan. Karena itu, ia berharap pemerintah bisa mempersiapkan kebijakan tersebut dengan sangat matang.
Ia juga mengatakan, PDIP saat ini sudah membentuk tim untuk mengkaji seluruh aspek kenaikan BBM. Hendrawan pun pastikan, selama alasan pemerintah masuk akal, PDIP pasti memberi dukungan.
"Jadi kita tidak serta merta menolak. Selama penjelasan masuk akal dan tidak memukul daya beli masyarakat kami akan dukung," jelasnya.
Lebih lanjut Hendrawan mengingatkan, kenaikan harga harus diiringi dengan perbaikan tata kelola migas. Salah satunya adalah dengan mewujudkan transparansi biaya produksi migas. "Karena rakyat kalau terbuka akan lebih ikhlas," pungkasnya.(dil/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno tak mau reaktif menyikapi rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi