Politikus PDIP: Saya Tak Akan Menabrak Tiang Listrik
Jika tidak menggunakan alat tersebut, klaim dia, bisa terserang stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal, karena terkena sleep apnea. Penyakit sejenis gangguan tidur.
“Makanya saya harus bawa alat ini. Tenang, saya tidak akan menabrakkan diri ke tiang listrik tapi ini (Resmed) butuh listrik,” selorohnya.
Dalam kesempatan itu, Dody membantah jika disebut kasus korupsi yang didakwakan kepadanya merugikan negara Rp 6 miliar.
Versi dia, Rp 218 juta lebih. Yakni terdiri dari barang-barang inventaris, antara lain, pin emas, kaus kaki, dan ikat pinggang.
Dody bahkan menyebut sebelum ditetapkan tersangka, dia sudah mengembalikan kerugian negara Rp 244 juta.
“Saya malu dengan kolega karena disebut korupsi Rp 6 miliar. Jadi saya klarifikasi itu. Yang saya kembalikan bahkan lebih,” ungkapnya.
Dia juga menyinggung terkait sejawatnya saat duduk menjadi anggota DPRD Bontang 2000–2004 yang belum diproses hukum. Dia meminta agar mereka tidak diperiksa mengingat usia yang sudah sepuh.
“Sejak awal, target utamanya saya, karena masih aktif di politik. Jadi biarlah mereka itu (koleganya yang sudah sepuh),” terangnya, tanpa memerinci siapa yang menjadikannya target.
Saat Dody masuk ke Kejari Bontang, pendukungnya menunggu di luar dengan kawalan aparat dari Polres Bontang.
- Aktivis Anti Korupsi Dukung Penuh Cabup-Cawabup Mimika JOEL
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Periksa Suami Airin terkait Korupsi, Kejati Banten Dituding Lakukan Politisasi Hukum
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah
- Jaksa Panggil Suami Airin dan Ketua DPRD Banten terkait Dugaan Korupsi