Politikus PDIP Sebut Ahok Tak Tahan Melihat Jokowi Rusak Demokrasi
jpnn.com, JAKARTA - Di media sosial X, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap sebagian warganet sebagai ‘kuda putih’ Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Julukan itu disematkan pada Ahok, karena Jokowi dianggap sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud Md bergabung dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, guna menghadapi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres).
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus menegaskan bahwa narasi soal 'kuda putih' itu sangat lucu.
"Ahok itu keluar dari Pertamina karena tidak tahan melihat Jokowi menggunakan kekuasaan untuk memenangkan anaknya, merusak tatanan, merusak demokrasi," tegas Deddy di akun Tiktoknya, baru-baru ini.
Deddy pun membantah keras narasi 'kuda putih'. Dia menegaskan bahwa narasi kuda putih omong kosong belaka.
"Tidak ada kuda putih, yang ada 'rambut putih'!," tegasnya.
Deddy mengakui paslon Prabowo-Gibran sangat mungkin masuk putaran kedua Pilpres. Namun, Deddy memastikan Prabowo-Gibran akan kalah di putaran kedua.
Deddy memastikan bahwa di putaran kedua nanti, seluruh rakyat Indonesia akan bersatu untuk menumbangkan dinasti Jokowi.
Deddy memastikan bahwa di putaran kedua nanti, seluruh rakyat Indonesia akan bersatu untuk menumbangkan dinasti Jokowi
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin