Politikus PDIP Ungkap Temuan Penyebab Banjir, Anies Baswedan Perlu Tahu
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth mengungkap temuan penyebab banjir yang luput dari perhatian Pemerintah Provinsi (pemprov DKI Jakarta, yakni saluran air di permukiman penduduk.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, itu menemukan ada saluran air di permukiman padat penduduk di Jakarta Barat yang volumenya kecil bahkan sebagian mampet.
Kenneth mengetahui permasalahan itu setelah kunjungan ke sejumlah lokasi yang sering terjadi banjir di Jakarta Barat, seperti di Jalan Penyelesaian Tomang 3, Gang Kutilang RT 01/RW 10. Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan.
"Hasil reses saya kemarin, banyak aduan masyarakat soal saluran air yang tidak tersentuh oleh Pemkot maupun Pemprov DKI Jakarta," kata politikus PDIP itu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/11).
Menurut dia, hingga kini belum ada solusi dari Pemprov DKI terhadap persoalan itu.
"Lokasi itu menjadi langganan banjir, karena volume saluran airnya kecil dan ada yang mampet, sehingga jika turun hujan deras air meluap menjadi banjir," ucapnya.
Kenneth menyebut saluran air tersebut punya peran vital bagi warga di permukiman padat penduduk.
Selain sebagai wadah penampungan dan pembuangan air limbah rumah tangga, saluran air itu juga untuk mengantarkan air hujan yang turun menuju ke tempat lebih rendah.
"Jika saluran air kecil dan ada yang mampet, maka penanggulangan banjir tidak berfungsi," ujar Kenneth.
Politikus PDIP Hardiyanto Kenneth mengungkap temuan salah satu penyebab banjir Jakarta, Anies Baswedan perlu tahu.
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano