Politikus PKB Ini Dorong Pemerintah Teruskan pemblokiran Situs Radikal
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengaku mendukung langkah pemerintah memblokir situs-situs bernuansa radikal. Sebab, dia khawatir penyebaran faham radikal di tanah air bisa jadi bahaya laten.
"Pro kontra pemblokiran situs radikal, saya secara prinsip setuju dengan kebijakan pemblokiran oleh pemerintah. Apalagi Kementerian Kominfo sudah membentuk tim yang melibatkan NGO (lembaga swadaya masyarakat) untuk membuat kebijakannya, untuk memenuhi aspek objektivitasnya," kata Lukman melalui pesan singkat ke wartawan, Senin (6/4).
Menurutnya, penyaringan terhadap pengaruh buruk situs-situs radikal sudah menjadi keharusan. Sebab, bahaya radikalisme sudah masuk ke masyarakat hingga tingkat bawah dan pelosok desa.
Menurutnya, jika pemerintah tidak bertindak justru radikalisme akan menjadi bahaya laten yang berpotensi mengganggu bangsa dan negara. Namun demikian, LE -sapaan Lukman- juga meminta pemerintah tetap membuka ruang untuk pemilik situs-situs yang diblokir melakukan klarifikasi.
Lebih lanjut Lukman menyodorkan kriteria situs-situs yang semestinya layak diblokir. Antara lain memuat konten anti-Pancasila, anti -NKRI, menebar radikalisme, serta menebar kebencian terhadap keberagaman.
"Kemudian anti terhadap pemerintahan yang sah, pro terhadap ISIS. Jadi pemerintah harus tegas, ada potensi pemuda Indonesia tertarik dengan ISIS, dan rakyat Indonesia ragu dengan NKRI dan Pancasila. Kalau tidak tegas ini akan menjadi bahaya laten," ujar mantan sekjen PKB itu.(fat/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengaku mendukung langkah pemerintah memblokir situs-situs bernuansa radikal. Sebab,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya