Politikus PKS: KPK Ibarat Mawar Berduri, Siapa Menyentuh...?
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bagaikan bunga mawar berduri. Setiap saat, menurut Nasir dipuja-puja. Apabila tersentuh, siapa saja pasti tertusuk durinya.
“KPK ibarat mawar berduri. Siapa saja menyentuhnya pasti tertusuk duri. Tapi jangan harap akan merubah keadaan," kata M Nasir Djamil, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (15/10).
Karena itu lanjut politikus PKS ini, mau dilemahkan atau dikuatkan melalui revisi UU KPK, juga tidak ada jaminan korupsi akan berkurang di Indonesia.
“Tapi sebagai trigger mechanisme untuk mengembalikan Polri dan Jaksa agar on the track, KPK gagal total. Sudah 13 KPK ada, apa salahnya dia dievaluasi dalam kapasitas trigger mechanisme?,” tanya Wakil Rakyat dari Aceh itu.
Demikian juga soal tenaga penyidik di lembaga antirasuah tersebut, menurut Nasir harus jelas terbaca asal-usulnya.
“Kalau tidak jelas asal-usulnya, bisa-bisa pakai jurus mabuk dalam menjalankan tugasnya,” ujar Nasir.
Terakhir Nasir menyatakan, kesepakatan Presiden dengan DPR tentang penundaan pembahasan revisi UU KPK, lebih karena semua kekuatan bangsa ini dikerahkan untuk menyelesaikan masalah ekonomi terlebih dahulu.
“Kalau ekonomi relatif stabil, revisi UU KPK itu sebuah keniscayaan,” katanya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bagaikan bunga mawar berduri. Setiap saat,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak