Politikus PKS Sebut Orang Miskin Baru Bakal Bermunculan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina ketika mengikuti rapat virtual antara Komisi VI DPR dengan salah satu mitranya, Kementerian Koperasi dan UKM RI pada Kamis 2 April 2020 mengusulkan agar langkah-langkah penanganan masyarakat yang terdampak Covid-19 bukanlah besarnya jumlah bantuan yang akan disalurkan, tetapi fokus pada makin banyaknya jumlah penerima yang akan mendapat bantuan.
Nevi memastikan kepada pemerintah, bahwa saat ini telah terjadi peningkatan jumlah keluarga miskin baru yang jumlahnya sangat signifikan.
"Saya tidak mengetahui pasti angka dan data penambahan jumlah penduduk miskin Indonesia pada periode Februari sampai awal april ini bila dibanding periode yang sama tahun lalu karena belum ada update sensus terbaru. Tetapi melihat fenomena banyaknya perpindahan masyarakat kota ke kampung masing-masing akibat kehilangan pekerjaan menunjukkan telah membengkaknya jumlah penduduk miskin kita," ujar Nevi.
Politikus PKS ini mengapresiasi langkah-langkah mitra kerjanya, dengan memperjelas penanganan dampak Covid-19 di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM RI dan bagi pelaku Koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia.
Namun ia tetap mengingatkan, bahwa kerja sama semua kementerian termasuk Koperasi dan UKM bersama pemerintah Daerah menjadi sangat penting. Kebijakan yang tidak beragam yang selama ini dilakukan pada wilayah yang berbeda, membuat makin besarnya situasi ketidakpastian hingga muncul Perppu No. 1 tahun 2020 yang juga implementasi dan pengawasannya masih banyak yang menyoal.
Legislator Sumatera Barat II ini yang juga ketua forum UMKM seluruh Sumatera Barat ini mengatakan, bahwa adanya pembatasan orang masuk dan keluar, pemberlakuan jam malam, stay at home serta work from home, tidak boleh melaksanakan pesta perkawinan, ekspor dan import terhenti sebagian telah terjadi.
Kondisi ini terjadi di semua Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia yang mengakibatkan 90 persen dunia usaha terdampak. Namun yang sangat parah dampaknya adalah UMKM dan ini diamini oleh Menteri Keuangan pada konferensi pers yang dilakukan pemerintah pada 1 April 2020 kemarin.
"UMKM ini yang cendrung jatuh miskin, usaha tidak jalan, mobiltas sangat dibatasi," tukas Nevi.
Nevi memastikan kepada pemerintah, bahwa saat ini telah terjadi peningkatan jumlah keluarga miskin baru yang jumlahnya sangat signifikan.
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM