Politikus PKS Usul Evaluasi Total Pemilu Serentak 2019
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPPP KS Aboe Bakar Al Habsy menilai pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 perlu banyak dievaluasi. Aboe menemukan banyak catatan penting dalam pemilu kali ini.
Misalnya, kekurangan surat suara yang terjadi di Palembang, Pasuruan, Jember. Kosongnya suara Pilpres di 84 tempat pemungutan (TPS) di Purwakarta.
“Ini hanya sebagian contoh mengenai buruknya managemen pengelolaan logistik pemilu. Belum lagi banyaknya kotak suara yang tidak dilengkapi dengan gembok, juga harus menjadi bahan evaluasi,” katanya, Selasa (23/4).
Selain itu, lanjut Aboe, persoalan kecurangan pemilu 2019 juga perlu mendapat sorotan. Misalnya, dia mencontohkan persoalan surat suara untuk pilpres yang sudah tercoblos, maupun adanya rekomendasi hitung ulang di semua TPS diSurabaya oleh Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu.
BACA JUGA: Brimob dari Daerah Masuk Jakarta, Begini Penjelasan Moeldoko
“Padahal di Surabaya ada 8.146 TPS, yang artinya ini bukan persoalan sepele,” ungkap anggota Komisi III DPR yang membidang hukum dan keamanan, itu.
Aboe menilai penyelenggaraan pileg dan pilpres yang bersamaan juga perlu dievaluasi. Pertama, hal ini menurunkan kualitas demokrasi. Karena Pemilu terlalu rumit, sehingga masyarakat kesulitas saat harus menyalurkan suara.
“Sistemnya harus disederhanakan sehingga masyarakat akan dapat menyalurkan aspirasi dengan mudah,” katanya. (boy/jpnn)
Banyak persoalan muncul dalam pelaksanaan Pemilu serentak 2019, Politikus PKS Aboe Bakar Al Habsy usul evaluasi total.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kapolsek Betung Turun Langsung Cek TPS Rawan di Desa Taja Indah
- Gelar Konsolidasi Nasional, PKS Menerbitkan 365 Formulir Dukungan
- Menilai Pemilu Harus Pertimbangkan Manipulasi terhadap Pemilih
- Prodewa Minta MK Panggil Kapolri Atas Dugaan Pelanggaran TSM Pemilu oleh Polri
- Terungkap! Kecurangan KPPS Bikin Suara Anies Baswedan Meroket di Tapteng
- Singgung Putusan Nomor 90, Ganjar-Mahfud Bakal Gugat Hasil Pemilu ke MK