Politikus PSI Bela Nikita Mirzani, Sindir Ucapan Ustaz Maheer yang Tak Pantas pada Kaum Perempuan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Danik Eka Rahmaningtiyas mengomentari perseteruan aktris Nikita Mirzani dengan ustaz Sony Eranata alias Maheer At-Thuwailibi, di media sosial.
Danik menilai pernyataan Maher sangat tidak pantas disampaikan kepada perempuan mana pun, termasuk Nikita Mirzani.
"Kata-kata yang dipertontonkan Maheer sangat tidak pantas disampaikan kepada perempuan mana pun, termasuk kepada Nikita. Nikita seorang perempuan, seorang ibu. Bayangkan perasaaan anak dan keluarganya ketika dihina seperti itu,” ujar Danik dalam keterangannya, Sabtu (14/11).
Menurut Danik, perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa di alam demokrasi. Namun, aspek kepantasan dalam mengekspresikan pandangan juga harus sangat diperhatikan.
“Jika tak setuju dengan Nikita sampaikan saja dengan bahasa yang santun dan argumentasi yang solid. Ayo bertarung ide dan gagasan, bukan mengumbar hinaan ,” ucapnya.
Mantan Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ini kemudian mengingatkan pentingnya menggunakan media sosial secara bijak.
Dia berharap peristiwa yang terjadi membuka mata semua orang, terutama pemerintah, semakin intensif mengkampanyekan penggunaan media sosial secara baik dan bernorma.
"Terus terang, apa yang dipertontonkan kepada publik beberapa hari terakhir sangat memprihatinkan. Banyak caci-maki bertebaran, tidak edukatif dan jauh dari nilai-nilai keindonesiaan," katanya.
Politikus PSI menyebut pernyataan Ustaz Maheer kepada Nikita Mirzani sangat tidak pantas diucapkan pada perempuan mana pun.
- Jenguk Nikita Mirzani di Penjara, Dinar Candy Buktikan Hal Ini
- Pengakuan Dinar Candy Setelah Menjenguk Nikita Mirzani di Tahanan
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Nikita Mirzani Laporkan Reza Gladys atas Dugaan Pelanggaran UU ITE
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi