Politikus Republik: Upaya Donald Trump Lebih Mengerikan dari yang Dibayangkan
Cheney, yang berseberangan dengan Trump, telah menjadi paria di dalam Partai Republik. Partai tersebut telah mengakomodasi figur-figur konservatif, seperti Marjorie Taylor Greene dan Lauren Boebert, keduanya merupakan sekutu dekat Trump.
Setelah dilengserkan dari kepemimpinan partai itu di DPR, juga dikecam Komite Nasional Republik dan tak lagi diakui oleh partai Republik di negara bagian, Cheney kini menghadapi pertarungan melawan Trump dalam pemilihan kandidat partai pada 16 Agustus untuk mewakili Wyoming.
Cheney telah dijadikan target utama Trump dalam upaya pembalasan kepada lawan-lawan politiknya di Republik.
Dalam jajak pendapat, dia membuntuti posisi calon Republik Harriet Hageman --yang diusung oleh Trump.
Dalam pidato yang diselingi sorak dan tepuk tangan, Cheney memuji keberanian mantan ajudan Gedung Putih Cassidy Hutchinson, yang bersaksi dalam sidang dengar pendapat di DPR pada Selasa (28/6).
Dalam kesaksiannya, Hutchinson mengatakan Trump mengetahui sekelompok pendukungnya yang dia panggil ke Washington membawa senjata, termasuk senapan serbu, ketika dia meminta mereka berunjuk rasa di Capitol --gedung Kongres AS.
Dia juga mengatakan bahwa Trump berusaha untuk bergabung dengan aksi mereka, tetapi tidak berhasil.
Massa menyerbu gedung itu untuk mencegah Kongres mengesahkan kemenangan capres Demokrat Joe Biden atas Trump dalam pemilihan presiden.
Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Republik Liz Cheney menegaskan bahwa Donald Trump tidak boleh dibiarkan kembali berkuasa
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina