Politikus Senior Golkar Lompat ke NasDem, Ini Pemicunya
Faroek hanya berdua di situ, ditemani wakil gubernur Mukmin Faisyal yang pernah menjabat ketua DPD Golkar Kaltim.
Sementara di level pengurus, porsi kepada orang-orang muda lebih besar. Kesan bahwa yang tua yang dibuang, makin menguat.
Faroek bahkan menilai, posisi dewan sesepuh merupakan jabatan yang diada-adakan. “Menurut Anda, adakah jabatan itu (sesepuh) di struktur organisasi manapun? Itu jelas hanya untuk menyingkirkan saya agar tidak terlibat lagi di Golkar,” ucap Faroek dua hari lalu.
Sarosa menilai, kegusaran Faroek kepada pengurus DPD Golkar Kaltim yang dipimpin Rita Widyasari (yang sebenarnya masih berkerabat dengan Faroek) benar-benar menumpuk.
Meninggalkan masa kebersamaan dengan Golkar yang sudah 40 tahun lamanya, bagi siapa pun, bukan hal mudah.
Apalagi mengingat bahwa Golkar adalah pengusung utama Faroek dalam Pemilihan Gubernur Kaltim 2013.
“Itu (kejadian di Pantai Manggar) hanya salah satu alasan. Kemungkinan ada hal-hal lain yang terjadi lebih dulu,” jelas guru besar hukum tersebut.
Kepindahan Faroek yang kini menjadi ketua dewan penasihat DPW NasDem Kaltim, jelas Sarosa, melewati proses dan bukan spontanitas.
SAMARINDA – Pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Sarosa Hamongpranoto, menilai langkah Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pindah dari
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal
- Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG
- Absen di Acara HUT ke-52 PDIP di Jakarta, Bambang Pacul Beri Penjelasan, Ternyata