Politikus Senior: Presiden Jokowi Memang Harus Cawe-cawe

jpnn.com - JAKARYA - Oesman Sapta Odang atau OSO mendukung sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut cawe-cawe menjelang Pilpres 2024 agar sisa perjuangan pemerintah dapat dinikmati masyarakat.
Ketua Umum Partai Hanura itu mengatakan hal tersebut seusai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
"Presiden harus cawe-cawe, karena Presiden enggak bisa dong tinggalkan begitu aja sisa perjuangan yang telah dinikmati oleh rakyat daerah," kata OSO.
OSO menilai sikap cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi memiliki batas untuk mengingatkan kepada pemimpin partai politik agar semua program yang dijalankan Pemerintah tetap berada di jalurnya (on the track) dan harus diteruskan.
Pengusaha yang sekaligus politikus itu mengatakan, cawe-cawe juga bertujuan agar program yang memiliki kekurangan dapat diperbaiki.
"Yang kurang harus diperbaiki oleh yang baru. Jadi jangan semua mau dianggap tidak ada," ucap pria kelahiran 18 Agustus 1950 itu.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan para pemimpin redaksi (pimred) media massa dan pegiat media di Istana Merdeka Jakarta.
"Ya, ngobrol saja, ngobrol tentang cawe-cawe pokoknya," kata Helmy Yahya, pemilik kanal YouTube "Helmy Yahya Bicara" di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/5).
Politikus senior ini bilang Presiden Jokowi memang sudah seharusnya cawe-cawe soal penentuan capres-cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk