Politisasi Kampus Jokowi Ciptakan Generasi Pragmatis
jpnn.com, JAKARTA - Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) memprotes keras sistem yang dibangun Presiden Joko Widodo dalam penentuan rektor di universitas negeri.
Langkah tersebut dinilai sebagai bentuk politisasi kampus yang buruk.
"Prodem menolak Rektor dipilih Presiden," kata Ketua Majelis Jaringan Aktivis Prodem Syafti Hidayat dalam keterangan tertulisnya seperti yang dilansir RMOL (Jawa Pos Group), Minggu (16/9).
Menurut Syafti, politisasi kampus yang vulgar seperti ini harus ditolak. Sebab, bibit diktator yang akan memicu amarah mahasiswa.
"Yang akan merusak nilai nilai pranata pendidikan secara nasional. Sehingga kampus sebagai intelektual yang melahirkan akademisi akan kehilangan moral kecerdasannya," tandas Syafti.
Syafti juga menyatakan, kebijakan Jokowi ihwal Rektor, tidak saja menggambarkan kepanikan takut akan kehilangan kekuasaan, tetapi juga memberangus nilai-nilai demokrasi yang lebih buruk dari masa orde baru.
"Akibat terburuknya adalah akan lahir generasi pragmatisme. Akhirnya kampus menjadi pabrik robot robot patuh kepada industri kekuasaan," kata Syafti. (rmol/jto/jpnn)
Politisasi kampus dengan kebijakan Presiden Jokowi yang menentukan rektor dianggap ciptakan generasi pragmatis.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Achieva Edu, Platform Lead Generation AI Pertama untuk Sektor Pendidikan
- Antisipasi Kendala, Kadisdik Palembang Pantau Pelaksanaan ANBK
- Lumina Testing Service, Platform Penilaian Pendidikan Berbasis Data
- Algorithmics Kenalkan Pembelajaran Pemrograman untuk Mengatasi Kecanduan Gadget
- Ujian Nasional Kembali Digelar? Pakar Pendidikan Komentar Begini
- Pernyataan Terbaru Wakil Mendikdasmen soal Kesejahteraan Guru Honorer