Politisi Australia Gabung Pejuang Kurdi Lawan ISIS
Ia mengatakan ISIS telah mengancam banyak negara, dan sejumlah orang di negara tersebut tidak mau hanya tinggal diam.
Menurut pakar Timur Tengah dari ANU Canberra, Prof. Amin Saikal, situasinya saat ini telah berubah menjadi pertempuran global antara kelompok jihadis dengan non jihadis.
"Selama ini kita mengenal cara ISIS merekrut orang di negara Barat, sekarang kita mulai tahu bahwa pihak Kurdi pun melakukan hal serupa melalui kelompok seperti Lions of Rajova," katanya.
Pemerintah Australia menyatakan sekitar 90 warganya telah bergabung dengan ISIS, namun tidak diketahui berapa orang Australia yang bergabung dengan kelompok Kurdi.
Dalam kasus bekas tentara Inggris, baik Read maupun Hughes yang telah kembali ke negaranya usai berjuang bersama kelompok Kurdi, tidak mendapat tuntutan hukum.
Namun dalam kasus Australia, pakar terorisme Prof Greg Barton dari Monash University mengatakan, UU Australia jelas menyebutkan siapa saja yang terlibat dalam konflik di Suriah dinyatakan sebagai pelanggaran hukum.
Jadi, warga Australia yang bergabung dengan ISIS atau dengan kelompok Kurdi sama-sama merupakan perbuatan melanggar hukum.
Apa yang akan terjadi dengan Gardiner belum diketahui namun Kepolisian Federal telah melakukan penyelidikan atas kasus ini.
Mantan ketua Partai Buruh negara bagian Northern Territory, Australia, Matthew Gardiner, yang dikabarkan bergabung dengan kelompok pejuang Kurdi
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025