Politisi Australia Telah Lewati Pekan Pertama Kampanye Jelang Pemilu 2016

Politisi Australia Telah Lewati Pekan Pertama Kampanye Jelang Pemilu 2016
Politisi Australia Telah Lewati Pekan Pertama Kampanye Jelang Pemilu 2016

Kampanye menjelang pemilihan Perdana Menteri Australia sudah melewati pekan pertama. Kampanye yang akan berlangsung 'maraton' selama 8 minggu ini menjadi kampanye terpanjang kedua dalam sejarah Australia.

Di pekan pertama, para pemimpin dari partai-partai utama di Australia telah mengumumkan sejumlah kebijakan.

Partai yang berkuasa saat ini, yakni Partai Liberal di bawah kepemimpinan PM Malcolm Turnbull, telah berjanji mengeluarkan anggaran senilai $100 juta, setara dengan Rp 1 triliun untuk menjaga perbatasan Australia. Dana ini termasuk suntikan dana untuk Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan lewat sistem pengecekan visa yang baru.

Partai Liberal juga akan membiayai pembangunan dan perbaikan jalur kereta di Adelaide, dengan total biaya lebih dari $40 juta, sekitar Rp 400 miliar.

Sementara itu Partai Buruh di bawah kepemimpinan Bill Shorten berjanji akan menganggarkan $60 juta, sekitar Rp 600 miliar, per tahun bagi lulusan ilmu sains dan matematika untuk melanjutkan pendidikan mereka di bidang mengajar.

Shorten juga mengumumkan rencana untuk menyediakan beasiswa mengajar bagi warga pribumi benua Australia, yakni suku Aborigin.

Meski kampanye berfokus pada masalah-masalah yang memang layak untuk diperhatikanm tetapi dianggap tidak menyentuh masalah utama,

"Partai-partai biasanya membuat pengumuman besar di pekan pertama kampanye, sehingga mereka bisa menentukan medan pemilu nantinya, dengan isu-isu yang ingin mereka kampanyekan," ujar Nicholas Reece, akademis di University of Melbourne, yang pernah menjadi Sekretaris Partai Buruh di Victoria.

Kampanye menjelang pemilihan Perdana Menteri Australia sudah melewati pekan pertama. Kampanye yang akan berlangsung 'maraton' selama 8 minggu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News