Politisi Demokrat Sebut Orang Ditahan Belum Tentu Bersalah
jpnn.com - JAKARTA - Penahanan mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi Alfian Mallarengeng, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditanggapi positif politikus Partai Demokrat di DPR.
Mantan Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PD, I Gede Pasek Suardika menilai penahanan yang dilakukan KPK terhadap Andi merupakan kewenangan KPK. Meski dalam KUHAP diatur soal kewenangan yang sifatnya subyektif dan obyektif.
"Namun kita harus tetap menghargai asas praduga tidak bersalah. Orang ditahan belum tentu bersalah," kata Pasek di Gedung DPR, Kamis (17/10). Menurut Pasek, seseorang baru bisa dikatakan bersalah ketika sudah divonis oleh pengadilan dan ditahan dengan putusan inkrah.
Namun melihat pola dan metode di KPK, Pasek menilai penahanan Andi dijadikan argo penghitungan sebuah kasus kapan paling lambat bisa dibawa ke pengadilan.
Sebab, selesainya penyidikan kasus seseorang di KPK dihitung berdasarkan lamanya seseorang di dalam tahanan saat menjadi tersangka. Sehingga menurut Pasek, ada baik dan buruk penahanan terhadap Andi.
"Baiknya, beliau segera bisa diketahui kapan kasusnya paling lambat sudah dibawa ke pengadilan sehingga bisa ada ruang dan tempat untuk membuktikan alat bukti akan kebenaran yg diyakini,"
Nah, buruknya, siapapun pasti tidak nyaman berada dalam tahanan. Karena itu Pasek berharap Andi bisa segera dibawa ke pengadilan agar rakyat dan semua pihak bisa menyaksikan apa sebenarnya terjadi.(fat/jpnn)
JAKARTA - Penahanan mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi Alfian Mallarengeng, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditanggapi positif politikus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang