Politisi di Melbourne Janji Batasi Ruang Gerak Orang Dicurigai Teroris

Mereka yang dianggap sebagai ancaman teror akan dilarang mendatangi pusat Kota Melbourne. Bisa juga mereka dipaksa memakai perangkat pemantauan elektronik.
Demikian janji politik yang disampaikan pemimpin oposisi negara bagian Victoria, Matius Guy dari Partai Liberal, menjelang pemilu di negara bagian itu akhir bulan ini.
Janji tersebut disampaikan Guy beberapa hari setelah Hassan Khalif Shire Ali berusaha meledakkan mobilnya dan menikam tiga warga di jalan Bourke Street, satu di antaranya tewas di tempat.
Pidato Guy di Parlemen Victoria ini juga disampaikan satu hari setelah James Gargasoulas, pelaku serangan mobil lainnya di jalan Bourke Street, dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
Guy berjanji partai koalisi Liberal dan Nasional akan menambah jumlah polisi yang akan berpatroli di pusat kota.
Dia menyebut tambahan 100 polisi dalam operasi kontraterorisme, serta 50 polisi lainnya sebagai staf pengawas.
Oposisi koalisi ini juga berjanji membuat UU mengenai "perintah pembatasan terorisme" sebelum Natal 2018.
Rencananya, katanya, Polisi Victoria bisa mengajukan permohonan ke pengadilan untuk mendapatkan surat perintah.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia